Postingan Terbaru
print this page
Terbaru

Tips Alternatif Memasak tanpa Vetsin, Micin atau MSG

Apa yang kita makan akan menentukan kondisi kita, jadi benar kata orang tua dulu mulut mu harimau mu. Jadi pemilihan penyedap rasa yang tepat dan tidak mengganggu kesehatan seperti penyedap rasa buatan/sintetis semacam MSG atau vetsin (orang jawa bilang micin) sangat penting. Memang masih banyak perdebatan tentang MSG dan kaitannya dengan masalah kesehatan seperti “MSG symptom complex” dan “asthmatic symptoms” yang sempat rame tahun-tahun kemarin.

Mungkin sebagian dari kita berpikir, kan yang penting sesuai takaran bos. Tapi ya apa orang kalo mau nyambel harus nimbang vetsin dulu, kan ya tidak. Yang umum kan main masukin aja ke masakan, crot crot crot cap mangkok merah. Dan lihat juga efek akumulasinya, misalnya nih yah kita bikin bumbu gorengan untuk masak tempe, crot masukkin MSG. Bikin sambal, crot masukin MSG lagi. Bikin janganan / kuah, crot masukin MSG lagi. Dan ditambah crot crot yang lainnya. Sehingga jika crot crot tadi sudah di meja makan maka akumulasinya luar biasa bukan? yang mungkin bisa melebihi batas maksimal yang bisa diterima tubuh kita.

Sebagai pengganti MSG atau vetsin bisa mencoba resep ini yang sebagian sudah saya buktikan sendiri sebagian lagi hasil cari-cari di literatur, saya juga lagi dalam tahap belajar.
  • Terasi : bisa terasi udang atau terasi ikan, sama saja. Yang penting takarannya harus pas. Cara peracikannya ada dua cara (menurut saya).
    1. Digoreng dulu : Jika digoreng dulu sebelum digunakan untuk membuat bumbu maka aromanya benar benar kerasa dan keluar. Sedangkan rasa masakannya juga akan jadi sedap
    2. Tanpa digoreng : Jika tidak digoreng aroma terasinya tidak banyak keluar atau kurang kuat jika dibandingkan dengan di goreng, Sedangkan rasanya lebih sedap daripada digoreng
  • Gula Pasir: Udah banyak yang tahu, jika ditambahkan dalam jumlah sedikit (kayak yang di TV kalo hari sabtu gitudeh) akan memberi rasa gurih. Kalo kebanyakan nanti jadi kolak huahahaha….
  • Merica : ini idola saya, terutama jika untuk membuat nasi goreng. Bisa digoreng dulu atau langsung dimasukkan ke bumbu. Kurang lebih mirip kayak terasi di atas.
  • Santan Kelapa: Ini khusus kalo mau buat janganan, tumisan atau masakan berkuah lainnya. kandungan minyak dari santan akan memeri rasa gurih dan bau yang harum.
  • Kaldu daging : Mantap djaya nih, cuman agak ribet buatnya, jadi di stock aja di kulkas ok, dan jangan lama-lama nyimpannya entar minyaknya mengeras dan jadi tengik
  • Kluwek (aduh ini bahasa indonesianya apa ya?) : biasanya dipakai untuk janganan, tumisan atau kuah yang bersantan, pokoknya tipe makanan yang spicy. Kluwek ini bentuknya bulat lonjong, hitam dan kulitnya keras dan kasar.
  • Daun Seledri : Untuk memberi bau sedap dan seger
  • Daun Sirih : Memberi rasa harum dan sedap
  • Daun bawang : Biasanya untuk tipe masakan tumisan
  • Gula Merah : bisa untuk sambal dan masakan yang bersantan. Jika dipanaskan akan memberi bau dan rasa karamel
  • Coklat : Kurang paham kalo yang ini, belum pernah nyoba dan merasakan masakan dengan bumbu pakai coklat
  • Jeruk Nipis
  • Kunyit
  • jahe
  • asem
  • jeruk nipis
  • kemiri
  • lengkuas
  • kunyit
  • bawang goreng
Semoga bermanfaat dan selamat meracik racik bumbu anda sendiri, dan jangan takut untuk mencampur bumbu dan rempah-rempah untuk memperoleh rasa dan aroma yang kental dan kuat.






[http://www.minanu.com]
12 komentar

Tips Membuat Kulkas Murah Meriah Tanpa Listrik

Keberadaan lemari pendingin bukan hal baru bagi masyarakat. Namun, bagi sejumlah masyarakat menengah ke bawah, lemari pendingin atau umum dikenal sebagai kulkas masih dirasa kurang ekonomis. Tidak tinggal diam, kelompok mahasiswa Agroteknologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pun melakukan pelatihan tentang Kulkas Padang Pasir kepada warga Dusun Sungapan Dukuh, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul.

Salah seorang anggota, yakni Fatra menjelaskan, kulkas padang pasir atau Pot in Pot merupakan teknologi yang berfungsi sama seperti lemari pendingin pada umumnya. Pot in pot merupakan teknologi tepat guna yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan buah dan sayur, urai Fatra dilansir laman resmi UMY

Dia menambahkan, teknologi tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang guru di Nigeria yang bernama Mohammad Bah Abba. Ide pembuatan pot in pot ini tercetus ketika melihat kondisi masyarakat yang membutuhkan teknologi sebagai pengawet bahan makanan dengan harga murah, paparnya. Mahasiswa jurusan Agroteknologi UMY itu menyatakan, teknik pembuatan kulkas padang pasir ini cukup sederhana dan mudah.

Bahan baku yang diperlukan hanya berupa dua buah pot yang berbeda ukuran (besar dan kecil), pasir, dan air. Cara membuatnya :
  1. Isi pot besar dengan pasir setinggi tiga centimeter pada dasar guci. 
  2. Masukan pot kecil ke dalam pot yang telah diberi pasir.
  3. Kemudian pasir di sela-sela pot besar dan kecil itu dipadatkan, 
  4. Lalu pasir disiram hingga basah yang nantinya dibiarkan semalam. 
  5. Setelah didiamkan semalam, suhu di dalam pot akan menurun dan siap digunakan untuk menyimpan buah dan sayur
Prinsip kerja dari teknologi pot in pot, terang Fatra adalah Evaporative Cooling (pendinginan melalui penguapan). Artinya, panas dari luar pot akan menyebabkan air dalam pasir menguap dan mengalir ke luar melalui pori-pori pot besar dan bersirkulasi dengan udara kering di sekeliling pot in pot. Akibatnya, pot akan mengeluarkan panas dan menurunkan suhu di dalam pot kecil.

Penurunan suhu dalam pot in pot, lanjutnya, dapat mencapai 15 derajat. Sehingga dapat menyimpan buah dan sayur selama tiga minggu. Dengan adanya teknologi sederhana dengan harga terjangkau ini akan membantu masyarakat sekitar dalam menyimpan buah dan sayur, tandasnya. (as)


[http://www.ciputraentrepreneurship.com/inovatif/kulkas-murah-meriah-tanpa-listrik]

6 komentar
 
Copyright © 2013. Akalgue - "Sendiri Tapi Berkarya, Asing Tapi Memberi" (Abdullah bin Umar)